Perbedaan MLM Direct Selling dan MLM Piramida

Perbedaan MLM Direct Selling dan MLM Piramida - MLM atau Multi Level Marketing adalah sebuah sistem penjualan produk yang dalam pemasarannya lebih mengedepankan Direct Selling atau penjualan langsung kepada pelanggan dari produk yang di promosikan. Disebut Direct Selling karena produk yang dijual langsung person to person tidak melalui toko retail dan lain sebagainnya.

Namun dikalangan masyarakat, MLM sudah dicap negatif bahkan ada yang memfatwa kan haram. Ini akibat dari ulah beberapa oknum dan perusahaan MLM yang hanya mencari keuntungan semata. Oleh karena itu, MLM harus terdaftar dalam sebuah assosiasi bernama APLI (Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Tapi sayangnya, meskipun terdaftar di APLI, ada saja oknum yang berbuat negatif. Wajar, itulah dunia bisnis.

Berikut saya coba sharingkan perbedaan antara MLM Direct Selling dan MLM Piramida seperti yang dijelaskan oleh APLI. Karena yang harus dijauhi oleh Anda adalah MLM yang menganut sistem piramida;

MLM Direct Selling;
  1. Sudah dimasyarakatkan dan diterima hampir di seluruh dunia
  2. Berhasil meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan para anggotanya dari level atas sampai level bawah.
  3. Keuntungan/keberhasilan Mitra Usaha ditentukan dari hasil kerja dalam bentuk penjualan/pembelian produk/jasa yang bernilai dan berguna untuk konsumen.
  4. Setiap orang hanya berhak menjadi Mitra Usaha sebanyak SATU KALI saja.
  5. Biaya pendaftaran menjadi anggota tidak terlalu mahal, masuk akal dan imbalannya adalah Starter Kit yang senilai. Biaya pendaftaran tidak dimaksudkan untuk memaksakan pembelian produk dan bukan untuk mencari untung dari biaya pendaftaran
  6. Keuntungan yang didapat Mitra Usaha dihitung berdasarkan hasil penjualan dari setiap anggota jaringannya 
  7. Jumlah orang yang direkrut anggota tidak dibatasi, tetapi dianjurkan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.
  8. Setiap Mitra Usaha sangat tidak dianjurkan bahkan dilarang menumpuk barang (Inventory Loading) karena di dalam jualan langsung yang terpenting adalah produk yang dibeli bisa dipakai dan dirasakan khasiat/kegunaannya oleh konsumen 
  9. Program pembinaan Mitra Usaha sangat diperlukan agar didapat anggota yang berkualitas tinggi.
  10. Pelatihan produk menjadi hal yang sangat penting, karena produk harus dijual sampai ke tangan konsumen. 
  11. Setiap up line sangat berkepentingan dengan meningkatnya kualitas dari para downlinenya, kesuksesan seorang Mitra Usaha dapat terjadi jika downlinenya sukses. Keberhasilan upline ikut ditentukan dari keberhasilan down line.
  12. Merupakan salah satu peluang berusaha yang baik dimana setiap Mitra Usaha harus terus melakukan pembinaannya untuk jaringannya. Tidak bisa hanya menunggu
MLM Piramida
Gambar Hanya Illustrasi Saja...
  1. Sudah banyak negara yang melarang dan menindak perusahaan dengan sistem ini, bahkan pengusahanya ditangkap pihak yang berwajib
  2. Hanya menguntungkan bagi orang-orang yang pertama atau lebih dulu bergabung sebagai anggota, atas kerugian yang mendaftar belakang
  3. Keuntungan/keberhasilan anggota ditentukan dari seberapa banyak ybs merekrut orang lain yang menyetor sejumlah uang sampai terbentuk satu format Piramida.
  4. Setiap orang boleh menjadi anggota berkali-kali dalam satu waktu tertentu, menjadi anggota disebut dengan membeli KAVLING?, jadi satu orang boleh membeli beberapa kavling.
  5. Biaya pendaftaran anggota sangat tinggi, biasanya disertai dengan produk-produk yang jika dihitung harganya menjadi sangat mahal (tidak sesuai dengan produk sejenis yang ada di pasaran). Jika seorang anggota lebih banyak merekrut orang lain, maka barulah ybs mendapatkan keuntungan, dengan kata lain keuntungan didapat dengan merekrut lebih banyak anggota, bukan dengan penjualan yang lebih banyak.
  6. Keuntungan yang didapat anggota dihitung berdasarkan sistem rekruting sampai terbentuk format tertentu. 
  7. Jumlah anggota yang direkrut dibatasi. Jika ingin merekrut lebih banyak lagi, ybs harus menjadi anggota (membeli kavling) lagi. 
  8. Setiap anggota dianjurkan untuk menjadi anggota berkali-kali dimana setiap kali menjadi anggota harus membeli produk dengan harga yang tidak masuk akal. Hal ini menyebabkan banyak sekali anggota yang menimbun barang dan tidak dipakai.
  9. Tidak ada program pembinaan apapun juga, karena yang diperlukan hanya rekruting saja. 
  10. Tidak ada pelatihan produk, sebab komoditas hanyalah rekrut keanggotaan. Produk dalam sistem ini hanyalah suatu kedok saja. 
  11. Para up line hanya mementingkan rekruting orang baru saja. Apakah downline berhasil atau tidak, bukanlah merupakan perhatian dari upline
  12. Bukan merupakan suatu peluang usaha, karena yang dilakukan lebih menyerupai untung-untungan , dimana yang perlu dilakukan hanyalah ?membeli kavling? dan selanjutnya hanyalah menunggu.
Demikian Perbedaan MLM Direct Selling dan MLM Piramida menurut APLI atau Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Baca Juga Praktek Bisnis Herbalife Tidak Benar.

.
Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »